Pengertian Pemasaran Menurut para Ahli: Inti dan Orientasi

Pemasaran

Pemasaran merupakan aktifitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan manusia. Secara ringkas marketing bisa diartikan dengan sebagai “meeting needs profitably” yaitu bagaimana perusahaan bisa melayani kebutuhan konsumen dengan cara yang menguntungkan bagi konsumen dan perusahaan. Misalnya saat ini, banyak orang yang karena kesibukan menjadi tidak punya banyak waktu untuk melakukan pemilihan dan pembelian barang dengan cara mendatangi satu per satu toko, maka perdagangan online tumbuh subur untuk melayani jenis konsumen seperti ini.

Selain itu manusia modern semakin sadar dengan kesehatan, maka mereka semakin sadar dan butuh produk makanan organik, maka saat ini banyak usaha katering makanan organik dan supplier produk makanan organik. Para ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran, berikut pengertian dari beberapa ahli tentang definisi pemasaran.

  1. William J. Stanton (2001) Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis/ usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang/ jasa, mempromosikan, mendistribusikan dan memuaskan konsumen.
  2. Kotler and Amstrong (2009) Pemasaran merupakan proses managerial yang orang-orang di dalamnya mendapatkan yang diinginkan melalui penciptaan/pertukaran produk yang ditawarkan dan nilai produknya kepada orang lain.
  3. Wikipedia Dalam wikipedia tertulis bahwa pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi yang terpadu dan tujuannya untuk memberikan informasi tentang barang/jasa yang diperjualbelikan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
  4. American Marketing Association Pemasaran adalah aktifitas organisasi, serangkaian elemen dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, mengantarkan, bertukar penawaran yang memberikan nilai untuk pelanggan, klien, mitra dan masyarakat.
  5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Tahun 2008 Pemasaran ialah proses, cara, perbuatan dalam memasarkan barang dagangan dan menyebarluaskan di tengah masyarakat pada umumnya.

Dari berbagai definisi di atas, diperoleh “benang merah” bahwa marketing adalah kegiatan yang berhubungan pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kita bisa membedakan definisi marketing melalui perspektif sosial dan manajerial. Definisi pemasaran secara sosial menunjukkan peran pemasaran dalam masyarakat sosial dengan definisi bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan secara bebas bertukar nilai produk dan layanan dengan orang lain.

Konsep Inti Pemasaran

Untuk bisa memahami pemasaran, maka diperlukan pemahaman jargon-jargon yang sering digunakan oleh pemasar yakni:

  1. Hal-hal yang diperlukan oleh manusia untuk bisa hidup misalnya air, udara, makanan, baju dan tempat tinggal. Selain itu manusia juga mempunyai kebutuhan penunjang yaitu pendidikan, rekreasi dan hiburan.
  2. Kebutuhan berubah menjadi keinginan, ketika sudah mengarah kepada produk specifik, dimana produk tersebut bisa untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya penduduk di Indonesia membutuhkan makanan untuk bisa hidup, mereka menginginkan pecel dan teh hangat, sedangkan penduduk di Perancis ingin pizza dan minuman bersoda.
  3. Keinginan terhadap produk tertentu yang barengi dengan kemampuan untuk membeli. Banyak orang yang ingin membeli mobil Lexus,tapi hanya sebagian kecil yang punya daya beli. Pemasar harus focus kepada orang yang punya daya beli,bukan kepada orang yang hanya ingin membeli.
  4. Proses membagi pasar yang heterogen menjadi kelompok-kelompok yang homogen. Pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan sifat demografi, geografi, psikografi dan perilaku.
  5. Pasar Sasaran (Target Markets). Setelah membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok homogen, maka dipilih kelompok/segmen yang paling menguntungkan untuk dilayani oleh perusahaan, segmen ini dinamakan pasar sasaran.
  6. Posisi produk di pikiran konsumen yang ditempatkan melalui penawaran yang dibuat perusahaan. Contohnya Aqua diposisikan sebagai air minum yang sehat, Total 8+ diposisikan sebagai air minum dengan pH basa yang menetralisir asam dalam tubuh yang mengurangi resiko penyakit kanker.
  7. Value Proposition. Kumpulan manfaat yang bisa untuk memuaskan kebutuhan.
  8. Tawaran (Offering). Tangibelisasi manfaat-manfaat yang bersifat intangible, sehingga lebih bisa dipahami calon konsumen, melalui kombinasi tawaran produk, jasa, informasi dan pengalaman pelanggan.
  9. Merek (brand). Tawaran dari dari sumber yang dikenal, misalnya Toyota. Konsumen akan mempunyai banyak asosiasi yang terkait dengan merek tersebut, mobil murah, sparepart-nya murah, harga jual kembali tinggi, perawatan mudah dan tempat service ada dimana-mana.
  10. Nilai (value). Perbandingan antara total manfaat produk, baik yang tangible ataupun intangible dengan total cost. Semakin tinggi manfaat dirasakan konsumen dibanding cost dikeluarkan, maka nilai yang dirasakan semakin tinggi.
  11. Kepuasan (satisfaction). Refleksi penilaian seseorang atas perbandingan antara kinerja riil produk dan harapan konsumen. Semakin tinggi gap positif antara kinerja riil dan harapan konsumen, semakin tinggi pula kepuasan konsumen.
  12. Saluran pemasaran (Marketing channels). Untuk bisa menjangkau pasar sasaran, pemasar menggunakan 3 saluran pemasaran yaitu saluran komunikasi (koran,majalah, televisi, billboards, internet) saluran distribusi (distributor, agen, pedagang besar) dan saluran jasa (pergudangan, transportasi, bank, asuransi).
  13. Rantai pasok (Supply Chain). Saluran-saluran yang berkontribusi mulai penyediaan bahan baku, proses produksi sampai produk jadi sampai ke tangan konsumen akhir.
  14. Persaingan terjadi dengan semua pihak, baik persaingan dengan pesaing eksisting atau persaingan dengan pesaing potensial dan produk substitusi.
  15. Lingkungan Pemasaran. (marketing environment). Lingkungan pemasaran meliputi task environment (pihak-pihak yang terlibat dalam produksi, distribusi dan promosi tawaran) dan broad environment (lingkungan demografi, ekonomi, sosial budaya, sumberdaya alam, teknologi, politik dan hukum).

Orientasi Pemasaran

Orientasi pemasaran juga dikatakan sebagai evolusi dalam dunia pemasaran yaitu evolusi tentang bagaimana perusahaan melihat dan memperlakukan lingkungan-lingkungan pemasaran khususnya dalam melihat pelanggan.

  1. Konsep Produksi. Konsep ini merupakan konsep tertua dalam bisnis, yang berpandangan bahwa konsumen menyukai produk yang harganya murah dan tersedia luas. Manager mencurahkan perhatiannya pada strategi, cara agar perusahaan bisa mencapai efisiensi produksi tinggi, biaya rendah dan distribusi produk luas. Konsep ini dipakai perusahaan yang akan melakukan perluasan pasar.
  2. Konsep Produk. Konsep produk menilai bahwa konsumen menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas dan kinerja yang tinggi, serta fitur-fitur yang inovatif. Manager akan mengalokasikan budget yang besar pada divisi Research and Development agar bisa secara kontinyu menghasilkan produk-produk baru yang berkinerja tinggi. Manager konsep ini berpikir bahwa produk yang berkinerja tinggi, dengan sendirinya akan bisa menarik konsumen dan channel member. Sehingga mereka tidak usah bekerja keras untuk melakukan komunikasi pemasaran ke target market.
  3. Konsep Penjualan (Selling Concept). Konsep penjualan identik dengan cara-cara yang agresif dalam melakukan penjualan, dan melihat bahwa konsumen sebagai obyek yang pasif. View konsep ini, konsumen individu dan konsumen bisnis tidak akan tertarik untuk mau membeli produk, jika perusahaan tidak agresif mempersuasi mereka. Konsep ini banyak dipakai perusahaan asuransi, dan perusahaan-perusahaan yang bisa memproduksi barang untuk dijual ke konsumen, bukan perusahaan yang membuat barang yang diinginkan oleh konsumen
  4. Konsep Pemasaran. Konsep pemasaran mulai muncul tahun 1950-an, yang berbeda dengan 3 konsep sebelumya. Konsep produksi, produk dan penjualan lebih fokus pada siapa yang akan membeli produk perusahaan, sementara konsep pemasaran berpikir sebaliknya yakni produk apa yang tepat dijual kepada konsumennya. Sehingga konsep ini dinamai sebagai customer centered concept. Konsep marketing beranggapan kunci meraih tujuan organisasi adalah menjadi yang paling efektif dalam menciptakan, menyampaikan dan mengkomunikasikan nilai superior kepada pasar sasaran dibanding dengan para kompetitornya.
  5. Pemasaran Holistik (Holistic Marketing). Pemasaran holistik merupakan jawaban dari tantangan yang berkembang di dunia pemasaran. Kompetisi yang semakin sengit, diramaikan dengan aksi kompetitor semakin agresif, pelanggan semakin kritis dan demanding karena mereka mempunyai pilihan yang beragam. Di pihak lain lingkungan sosial semakin menuntut perusahaan untuk mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi dan di sisi internal para karyawan juga menginginkan haknya untuk diperhatikan seimbang. Keberhasilan marketing bukan hanya ditentukan kehebatan bagian pemasaran dalam melakukan planning dan eksekusi program, tapi juga ditentukan sinergisitas elemen-elemen yang mempunyai kepentingan terhadap keberhasilan marketing perusahaan. Pemasaran holistik mensinkronkan semua kepentingan tiap elemen, sehingga tidak ada pihak terlewatkan. Dimensi/elemen pemasaran holistik adalah pemasaran internal (internal marketing), pemasaran terintegrasi (integrated marketing), pemasaran kinerja (performance marketing) dan pemasaran hubungan (relationship marketing).
    1. Pemasaran Hubungan (Relationship Marketing). Tujuan dari pemasaran hubungan adalah menjalin hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan partner kunci agar bisnis tetap survive dan going-concern Partner kunci yang berpengaruh terhadap keberhasilan marketing adalah pelanggan, karyawan, anggota saluran distribusi dan kelompok keuangan (pemegang saham, investor dan analis keuangan). Pemasar harus menciptakan hubungan strategis dengan pihak itu, sehingga pemasar harus memahami detail informasi tentang mereka.
    2. Pemasaran Terintegrasi (Integrated Marketing). Marketing mutlak memerlukan integrasi antar bagian, integrasi mendorong terjadinya sinergi. Sinergi menghasilkan impact yang luar biasa dibandingkan dengan usaha individu. Hasil usaha bersama akan lebih besar dibandingkan penjumlahan hasil usaha individu. Pemasaran terintegrasi mensinergikan masing-masing elemen pemasaran, yaitu product, price, promotion, place, packaging, person, process dan physical evidence menjadi kesatuan yang utuh sehingga mempunyai impact luar biasa terhadap kinerja marketing. Banyak produk yang gagal dalam marketing karena kurang integrasi masingmasing elemen, misalnya produk fashion merek X menyasar segmen SES A+ (kalangan menengah atas). Secara produk, harga, kemasan dan komunikasi mungkin sudah sesuai tapi produk tersebut juga dijual di pasar tradisional yang membuat gengsinya turun. Hasilnya produk tersebut kurang laku, karena target market tidak mau membeli, mereka takut mengurangi prestise mereka. Target market enggan disamakan konsumen yang SES-nya di bawah mereka.
    3. Pemasaran Internal (Internal Marketing) “Layani karyawanmu agar mereka melayani pelangganmu dengan maksimal”. Pernyataan tersebut sangat sesuai dengan internal marketing, sebab titik berat kegiatan internal marketing adalah bagaimana merekrut, mentraining dan memotivasi karyawan agar mereka bisa melayani konsumen dengan baik. Pemasaran internal sama pentingnya dengan pemasaran eksternal, karyawan adalah asset perusahaan sangat berharga, mereka yang melayani konsumen secara langsung. Bagaimana mereka bisa memberikan pelayanan excellent jika mereka tidak pernah mendapatkan pelayanan sama dari perusahaan. Cukup banyak perusahaan yang sebagian atau seluruh aktivitas brandingnya fokus pada kegiatan marketing, misal berkampanye melalui iklan atau kemasan. Namun, sedikit yang menyadari bahwa aset perusahaan sesungguhnya paling berpengaruh adalah karyawan. Terlepas industri apapun, untuk membangun kekuatan brand, seluruh karyawan harus merasa terhubung dengan corporate brand sekaligus memahami peran mereka dalam mewujudkan aspirasi brand. Jika Anda tidak menginspirasi karyawan untuk menjadi brand ambassador, maka Anda rugi, sebab menurut Edelman Trust Barometer (2013), dalam hal kepercayaan publik, karyawan menempati posisi lebih tinggi dibandingkan divisi PR, CEO, bahkan Founder-nya. Sebanyak 41% percaya bahwa karyawan adalah sumber informasi paling kredibel terkait bisnis perusahaannya. Saat konsumen berinteraksi dengan salah satu frontliner, atau terlibat karya yang dihasilkan “karyawan belakang layar”, maka segala hal yang dilakukan Departemen PR maupun pemasaran Anda akan diuji.
    4. Pemasaran Kinerja (Performance Marketing) Selain menghitung financial revenue, perusahaan juga harus menghitung sisi nonfinancial, karena program pemasaran yang telah dijalankan tidak hanya menghasilkan revenue dalam bentuk uang, tapi juga bentuk asset intangible, misalnya brand equity, market share, brand image, kepuasan pelanggan dan lain-lainnya. Jangan sampai program yang dipilih menghasilkan financial revenue tinggi, tapi menggerogoti sisi non financial atau mempunyai impact negative terhadap intangible asset. Selain itu itu jalannya perusahaan wajib selaras dengan hukum, etika bisnis, norma-norma sosial dan memperhatikan kondisi kesejahteraan masyarakat luas, sehingga perusahaan dituntut mempunyai program social responsibility.

Putra

artikelpendidikan.id merupakan situs berita online tentang informasi terkini seputar artikel pendidikan serta informasi terkait pengertian definisi terbaru dan terupdate.
Back to top button