Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli dan Penjelasannya

Fungsi Manajemen – Menurut James A.F Stoner Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut Goerge R. Terry Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan orang lain.

Menurut Ricky W. Griffin Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan seumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan (pengkoordinasian), dan pengawasan (pengontrolan) usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan atau sudah ditentukan sebelumnya secara efektif dalam arti tujuan tercapai sesuai perencanaan dan efisien dalam arti tugas yang dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Fungsi Manajemen

Berikut ini adalah fungsi-fungsi manajemen yang meliputi POAC, yaitu :

  1. Planning (Fungsi Perencanaan)

Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya.

Fungsi-fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan edngan baik tanpa adanya perencanaan yang matang.

Kegiatan fungsi perencanaan :

    1. Menetapkan arah tujuan dan target bisnis;
    2. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut;
    3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan;
    4. Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan.

2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.

Kegiatan Organizing :

    1. Mengalokasi sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan;
    2. Menetapkan struktur perusahaan yang menujukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab;
    3. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja;
    4. Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

3. Actuating (Fungsi Pengarahan atau Pengkoordinasian)

Actuating sebagai fungsi manajemen adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.

Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan atau pengkoordinasian :

    1. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien.;
    2. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan;
    3. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.

4. Controlling (Fungsi Pengawan atau Pengendalian)

Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.

Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya :

  1. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan;
  2. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan;
  3. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.

Penerapan POAC Pada Perusahaan

  1. Planning (Perencanaan)

Pada awalnya ingin membuka bisnis ekspor/ impor namun berhubung persaingannya ketat dan pertaruhannya nyawa. Kebetulan dari keluarga dan banyak teman juga yang mengerti mengenai bisnis perdagangan, jadi mencoba untuk membuka bisnis dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki bisa bersaing dengan yang lain.

Awal untuk mendapatkan sebuah proyek butuh yang namanya planning atau perencanaan yaitu :

    1. Memberi konfirmasi untuk mengadakan pertemuan untuk membahas apa yang akan dijual.
    2. Penentuan jenis barang sekaligus penetapan harga.
    3. Penentuan sumber barang.
  1. Organizing (Pengorganisasian/ Pengkoordinasian)

Organizing sebagai fungsi manajemen dapat diejawantahkan kedalam tugas dan tanggung jawab dari masing-masing penggerak:

    1. Direktur
      • Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
      • Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
      • Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
      • Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
      • Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.
      • Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
      • Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
      • Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
    2. Manajer
      • Bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha
      • Bertanggung jawab kepada owner
      • Pengambilan keputusan
      • Mengkoordinasikan Manajer Departemen
      • Controler dan Evaluator atas pengembangan bisnis
      • Menyusun rencana strategis perusahaan
      • Memelihara hubungan baik dengan karyawan
      • Menetapkan pemutusan hubungan kerja
      • Memelihara hubungan baik dengan aparat setempat dan masyarakat di sekitar perusahaan
  1. Actuating (Pengarahan)

Fungsi manajemen ketiga Actuating dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu kegiatan periklanan., efektifitas kepemimpinan seseorang tergantung pada kemampuannya membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kempemimpinannya dengan situasi tersebut sedemikian rupa sehinggat efektif dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya.

Gaya kepemimpinan situasional yang sesuai untuk kegiatan usaha jasa periklanan sangat tergantung pada ketuanya. Bagaimanapun seorang ketua dalam usaha ini harus berperan sebagai:

    1. Pemberi petunjuk, bimbingan, binaan, serta pengarahan bagi bawahannya
    2. Rekan kerja yang mampu bekerja sama dengan bawahan
    3. Ketua yang mampu menciptakan suasana kerja yang kundusif agar bawahannya dapat bekerja dengan sebaik mungkin.

Faktor lain yang juga mempangaruhi gaya kepemimpinan disuatu organisasi adalah orang atau individu yang berada di dalam organisasi tersebut, maksudnya ialah orang-orang yang berada dalam organisasi tersebut mempunyai tipe yang berbeda-beda sehingga memerlukan gaya kempemimpinan model situasional. Kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara ketua dan rekan-rekannya dalam keadaan seimbang, karena sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sehingga komunikasi antara atasan dan bawahan semakin meningkat.

  1. Controlling (Pengawasan)

Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas memastikan agar apa yang dijual tersebut sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan dan telah ditentukan. Ketua tidak hanya memperhatikan produknya tapi juga memperhatikan anggota yang terlibat pada usaha tersebut. Tugasnya ialah mengingatkan jika ada yang menyimpang dari produksi iklan yang seharusnya dapat dicapai.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum malaksanakan fungsi pengawasan (controlling) ini. Tahapan tersebut yaitu:

    1. Menetapkan standar pelaksanaan kegiatan usaha
    2. Menganalisa penyimpangan yang terjadi, dan
    3. Mengambil tindakan jika diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan.

Manajemen pengawasan sebagai fungsi manajemen erat kaitannya dengan manajemen kualitas yang mana manajemen kualitas termasuk manajemen pengawasan (controlling) juga. Selanjutnya membuat prosedur controlling yang efektif  merupakan langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun administratif guna menjamin terselenggaranya kebijakan yang telah ditentukan secara ekonomis dan efisien. Manajemen berkewajiban menciptakan prosedur yang baik sehingga menjamin terciptanya sistem pengendalian manajemen yang efektif dalam meningkatkan usaha ini.

artikelpendidikan.id merupakan situs berita online tentang informasi terkini seputar artikel pendidikan serta informasi terkait pengertian definisi terbaru dan terupdate.
Back to top button