Komponen Sistem Informasi: Bentuk-Bentuk Komponen dan Fungsinya

Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi yang tepat waktu dapat dicapai dengan komponen teknologi. Komponen teknologi sistem komputer mempercepat proses pengolahan data dan teknologi telekomunikasi mempercepat proses transmisi data dan informasi, sehingga membuat informasi dapat disajikan tepat waktunya. Informasi yang akurat dapat dicapai dengan komponen kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi dari kesalahan-kesalahan yang di sengaja atau tidak disengaja. Komponen kontrol membuat sistem informasi menghasilkan informasi yang akurat. Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu (1) komponen input atau komponen masukan, (2) komponen model, (3) komponen output atau komponen keluaran, (4) komponen teknologi, (5) komponen basis data dan (6) komponen kontrol atau komponen pengendalian. Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu-kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. (Jogianto, 2005: 46)  

Komponen Input

James (2001:24) menjelaskan bahwa input merupakan data  yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data. Input dari sistem informasi berupa dta yang akan diolah oleh sistem ini. Data dari sistem informasi dapat berasal dari luar organisasi, misalnya data saham dari pasara modal, atau dari dalam organisasi, misalnya data penjualan. Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan di catat di dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap dari data sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat membantu di dalam penanganan arus data sistem informasi, yaitu: 

  1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
  2. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
  3. Data mendorong lengkapnya data akuntansi, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
  4. Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari formulir-formulir tersebut dapat diberikan kepada individu atau departemen-departemen yang membutuhkannya.
  5. Dokumen dasar dapat membentu di dlam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang sah, sehingga sangat berguna untuk pelacakkan pemeriksaan.
  6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung dari file-file data di komputer. Proses selanjutnya setelah data tercatat di dokumen dasar adalah memasukkan data tersebut ke dalam sistem informasi.

Komponen Output

Produk dari sistem informasi adalah berupa informasi yang  berguna bagi para pemakainya. Output merupkan komponen yang harus ada di sistem informasi. Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan output, tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa input yang diterima masuk ke dalam lubang yang dalam. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model yang tertentu, Kenneth (2008).

Komponen Basis Data 

Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubunga  satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras Komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jhon, 1985:14). Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu sebagai berikut : 

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database)
  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan baggian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di system informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.
  3. Parangkat lunak untuk memanipulasi basi datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan data base management system dan merupakan komponen sistem informasi.

DBMS yang populer untuk mengolah basis data sekarang ini adalah Relation Data Base Management System. RDBMS menggambarkan suatu file basis data sepertisuatu tabel, yaitu bagian kolom menggambarkan field dari data dan bagian baris menunjukkan record dari data. 

Komponen Model 

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu modelmodel tertentu. Model pertama menjadi komponen sistem informasi yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan suatu proses perbandingan logika atas model matematika yang menunjukkan proses perhitungan matematika (Faiz, 2005).  Model kedua yang digunakan adalah model matematik untuk menghitung unit yang harus dipesan. Misalnya adalah barang dengan kode 102 yang harus dipesan kembalisebanyak 7 unit. Pertanyaanya adalah mengapa harus dipesan 7 unit? Mengapa tidak lebih atau kurang dari 7 unit? Pemesanan kembali sebanyak 7 unit merupakan jumlah yang paling ekonomis yang sudah dihitung melalui model matematik. Economics Order Quantity (EOQ) Persediaan barang yang paling ekonomis dipengaruhi oleh 2 macam biaya, yaitu: 

  1. Purchasing cost atau procurement cost, yaitu biaya pemesanan sesuai dengan frekuensi pemesanannya, sebesar frekuensi pemesanan dikalikan dengan biaya setiap kali pesan. Frekuensi pemesanan dapat dihitung dari jumlah unit yang dibutuhkan selama 1 periode dibagi dengan banyaknya unit tiap kali pesan. Sehingga dapat menjadi komponen sistem informasi yang bagus.
  2. Carrying cost, yaitu biaya penyimpanan yang dihitung berdasarkan rata-rata persediaan yang ada di gudang, sebesar biaya penyimpanan per unit barang dikalikan dengan rata-rata unit persediaan di gudang.
    • Biaya penyimpanan per unit barang dapat dihitung dari persentase harga pembelian perunitnya.
    • Total biaya yang terjadi adalah merupakan penjumlahan dari 2 komponen biaya tersebut.
    • Total biaya yang paling minimum dapat dihitung dari turunan pertama dari total biaya sama dengan nol.

Komponen Teknologi

Komponen Model Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka system informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya. Komponen teknologi dapat dikelompokkan ke dalam dua macam kategori, yaitu teknologi sistem computer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi sistem telekomunikasi. Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh. 

Komponen Kontrol

Menurut Michael (1996:67) menjelaskan bahwa ”komponen  kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada disistem informasi”. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat. dalam komponen sistem informasi, sistem pengendalian atau kontrol dalam sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian secara umum (general control system) dan sistem pengendalian aplikasi (application control system). Pengendalian secara umum dapat terdiri dari pengendalian-pengendalian sebagai berikut: 

  1. Pengendalian organisasi.
  2. Pengendalian dokumentasi.
  3. Pengendalian perangkat keras.
  4. Pengendalian keamanan fisik.
  5. Pengendalian keamanan data.
  6. Pengendalian komunikasi.

Pengendalian aplikasi dari komponen sistem infomasi dapat diklasifikasikan sebagai pengendalian masukan (input control), pengendalian proses (processing control) dan pengendalian keluaran (output control). Pengendalian aplikasi umumnya merupakan pengendalian yang sudah diprogramkan di perangkat lunaknya. Pengendalian aplikasi diantaranya adalah control digit check, reasonable check, echo check, batch control check.

artikelpendidikan.id merupakan situs berita online tentang informasi terkini seputar artikel pendidikan serta informasi terkait pengertian definisi terbaru dan terupdate.
Back to top button